Spiga

Pentingnya Pendidikan Islam

Sebagaimana ditetapkan dal Al-Qur'an bahwa Islam diturunkan sebagai rahmatan lil ‘alamin. Untuk mengenalkan Islam ini diutus Rasulullah SAW. Tujuan utamanya adalah memperbaiki manusia untuk kembali kepada Allah SWT. Oleh karena itu selam kurang lebih 23 tahun Rasulullah SAW membina dan memperbaiki manusia melalui pendidikan. Pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu orang-orang yang berilmu. Ilmu yang dipandu dengan keimanan inilah yang mampu melanjutkan warisan berharga berupa ketaqwaan kepada Allah SWT.

Manusia mendapat kehormatan menjadi khalifah di muka bumi untuk mengolah alam beserta isinya. Hanya dengan ilmu dan iman sajalah tugas kekhalifahan dapat ditunaikan menjadi keberkahan dan manfaat bagi alam dan seluruh makhluk-Nya. Tanpa iman akal akan berjalan sendirian sehingga akan muncul kerusakan di muka bumi dan itu akan membahayakan manusia. Demikian pula sebaliknya iman tanpa didasari dengan ilmu akan mudah terpedaya dan tidak mengerti bagaimana mengolahnya menjadi keberkahan dan manfaat bagi alam dan seisinya.

Sedemikian pentingnya ilmu, maka tidak heran orang-orang yang berilmu mendapat posisi yang tinggi baik di sisi Allah maupun manusia. (QS. Al Mujadilah (58) : 11)

Bahkan syaithan kewalahan terhadap orang muslim yang berilmu, karena dengan ilmunya, ia tidak mudah terpedaya oleh tipu muslihat syaithan.

Muadz bin Jabal ra. berkata: “Andaikata orang yang beakal itu mempunyai dosa pada pagi dan sore hari sebanyak bilangan pasir, maka akhirnya dia cenderung masih bisa selamat dari dosa tersebut namun sebaliknya, andaikata orang bodoh itu mempunyai kebaikan dan kebajikan pada pagi dan sore hari sebanyak bilangan pasir, maka akhirnya ia cenderung tidak bisa mempertahankannya sekalipun hanya seberat biji sawi.”

Ada yang bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi?” Ia menjawab, “Sesungguhnya jika orang berakal itu tergelincir, maka ia segera menyadarinya dengan cara bertaubat, dan menggunakan akal yang dianugerahkan kepadanya. Tetapi orang bodoh itu ibarat orang yang membangun dan langsung merobohkannya karena kebodohannya ia terlalu mudah melakukan apa yang bisa merusak amal shalihnya.”

Kebodohan adalah salah satu faktor yang menghalangi masuknya cahaya Islam. Oleh karena itu, manusia butuh terapi agar menjadi makhluk yang mulia dan dimuliakan oleh Allah SWT. Kemuliaan manusia terletak pada akal yang dianugerahi Allah. Akal ini digunakan untuk mendidik dirinya sehingga memiliki ilmu untuk mengenal penciptanya dan beribadah kepada-Nya dengan benar. Itulah sebabnya Rasulullah SAW menggunakan metode pendidikan untuk memperbaiki manusia, karena dengan pendidikanlah manusia memiliki ilmu yang benar. Dengan demikian, ia terhindar dari ketergelinciran pada maksiat, kelemahan, kemiskinan dan terpecah belah.

Pentingnya Pendidikan Islam

Pendidikan merupakan kata kunci untuk setiap manusia agar ia mendapatkan ilmu. Hanya dengan pendidikanlah ilmu akan didapat dan diserap dengan baik. Tak heran bila kini pemerintah mewajibkan program belajar 9 tahun agar masyarakat menjadi pandai dan beradab. Pendidikan juga merupakan metode pendekatan yang sesuai dengan fitrah manusia yang memiliki fase tahapan dalam pertumbuhan.

Pendidikan Islam memiliki 3 (tiga) tahapan kegiatan, yaitu: tilawah (membacakan ayat Allah), tazkiyah (mensucikan jiwa) dan ta’limul kitab wa sunnah (mengajarkan al kitab dan al hikmah). Pendidikan dapat merubah masyarakat jahiliyah menjadi umat terbaik disebabkan pendidikan mempunyai kelebihan. Pendidikan mempunyai ciri pembentukan pemahaman Islam yang utuh dan menyeluruh, pemeliharaan apa yang telah dipelajarinya, pengembangan atas ilmu yang diperolehnya dan agar tetap pada rel syariah. Hasil dari pendidikan Islam akan membentuk jiwa yang tenang, akal yang cerdas dan fisik yang kuat serta banyak beramal.

Pendidikan Islam berpadu dalam pendidikan ruhiyah, fikriyah (pemahaman/pemikiran) dan amaliyah (aktivitas). Nilai Islam ditanamkan dalam individu membutuhkan tahpan-tahapan selanjutnya dikembangkan kepada pemberdayaan di segala sektor kehidupan manusia. Potensi yang dikembangkan kemudian diarahkan kepada pengaktualan potensi dengan memasuki berbagai bidang kehidupan. (QS. Ali Imran (3) : 103)

Pendidikan yang diajarkan Allah SWT melalui Rasul-Nya bersumber kepada Al Qur’an sebagai rujukan dan pendekatan agar dengan tarbiyah akan membentuk masyarakat yang sadar dan menjadikan Allah sebagai Ilah saja.

Kehidupan mereka akan selamat di dunia dan akhirat. Hasil ilmu yang diperolehnya adalah kenikmatan yang besar, yaitu berupa pengetahuan, harga diri, kekuatan dan persatuan.

Tujuan utama dalam pendidikan Islam adalah agar manusia memiliki gambaran tentang Islam yang jelas, utuh dan menyeluruh.

Interaksi di dalam diri ini memberi pengaruh kepada penampilan, sikap, tingkah laku dan amalnya sehingga menghasilkan akhlaq yang baik. Akhlaq ini perlu dan harus dilatih melalui latihan membaca dan mengkaji Al Qur’an, sholat malam, shoum (puasa) sunnah, berhubungan kepada keluarga dan masyarakat. Semakin sering ia melakukan latihan, maka semakin banyak amalnya dan semakin mudah ia melakukan kebajikan. Selain itu latihan akan menghantarkan dirinya memiliki kebiasaan yang akhirnya menjadi gaya hidup sehari-hari.

Kesinambungan dalam Pendidikan Islam

Pendidikan Islam dalam bahasa Arab disebut tarbiyah Islamiyah merupakan hak dan kewajiban dalam setiap insan yang ingin menyelamatkan dirinya di dunia dan akhirat. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai akhir hayat.” Maka menuntut ilmu untuk mendidik diri memahami Islam tidak ada istilah berhenti, semaki banyak ilmu yang kita peroleh maka kita bertanggung jawab untuk meneruskan kepada orang lain untuk mendapatkan kenikmatan berilmu, disinilah letak kesinambungan.

Selain merupakan kewajiban, kegiatan dididik dan mendidik adalah suatu usaha agar dapat memiliki ma’dzirah (alasan) untuk berlepas diri bila kelak diminta pertanggungjawaban di sisi Allah SWT yakni telah dilakukan usaha optimal untuk memperbaiki diri dan mengajak orang lain pada kebenaran sesuai manhaj yang diajarkan Rasulullah SAW.

Untuk menghasilkan Pendidikan Islam yang berkesinambungan maka dibutuhkan beberapa sarana, baik yang mendidik maupun yang dididik, yaitu:

1. Istiqomah

Setiap kita harus istiqomah terus belajar dan menggali ilmu Allah, tak ada kata tua dalam belajar, QS. Hud (11) : 112, QS. Al Kahfi (18) : 28

2. Disiplin dalam tanggung jawab

Dalam belajar tentu kita membutuhkan waktu untuk kegiatan tersebut. sekiranya salah satu dari kita tidak hadir, maka akan mengganggu proses belajar. Apabila kita sering bolos sekolah, apakah kita akan mendapatkan ilmu yang maksimal. Kita akan tertinggal dengan teman-teman kita, demikian pula dengan guru, apabila ia sering membolos tentu anak didiknya tidak akan maju karena pelajaran tidak bertambah.

3. Menyuruh memainkan peran dalam pendidikan

Setiap kita dituntut untuk memerankan diri sebagai seorang guru pada saat-saat tertentu, memerankan fungsi mengayomi, saat yang lainnya berperan sebagai teman. Demikiannya semua peran digunakan untuk memaksimalkan kegiatan pendidikan.

13 comments:

Syams Ideris

November 6, 2008 at 5:14 AM

Yap..saya sangat setuju akan pentingnya pendidikan Islam di Indonesia. Alasannya sederhana saja, karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, otomatis pendidikan Islam harus di tegakkan. Bukannya pendidikan campur aduk gado-gado seperti saat ini. Katanya sih meniru sistem pendidkan barat, katanya sih seimbang dunia akhirat, tapi kenyataanya mata pelajaran Agama Islam cuma 2 jam perminggu...huh..

Oleh karena itu saya sedang memikirkan bagaimana cara kita mengkampanyekan perubahan kurikulum agar pendidikan agama Islam di perbanyak. Kalau mau sih 50-50 antara ilmu dunia dan akhirat. Bagaimana, apa tanggapan sampeyan?

Arvernester

November 6, 2008 at 6:56 PM

saat ini memang ada sekolah khusus pendidikan islam , tapi itu juga sangat terbatas banget yah.
Tapi malah bergeser, ke arah sisi modern. Islam memang modern, tapi bukan berarti menghilangkan sisi pendidikan ISlam.

Riri

November 6, 2008 at 10:28 PM

setuju...cuma sekarang karena anak bunda masih kecil, coba kasih contoh yang baik-baik... coba pikir gimana kita mau ngajarin agama..cntohnya sholat kalo kita sendiri sholatnya masih males/bolong2..ya khan?

editya

November 9, 2008 at 9:50 PM

.....mau komen aku jadi lupa

Unknown

November 9, 2008 at 11:50 PM

Promosikan artikel anda di www.infogue.com. Telah tersedia widget shareGue dan pilihan widget lainnya serta nikmati fitur info cinema, Musikgue & game online untuk para netter Indonesia. Salam!
http://pendidikan.infogue.com/pentingnya_pendidikan_islam

Heny

November 15, 2008 at 12:40 AM

saya rada-rada heran, masih ada orang tua yang bangga dan kemudian menyekolahkan anaknya di sekolah non muslim.....terutama pada pendidikan usia dini, (play group, TK, SD), padahal disanalah golden age, dimana prinsip akidah akan melekat kuat pada anak-anak

Cumie

November 20, 2008 at 12:56 AM

saya setuju dengan sekolah islam, hanya saja kadang kesan sekolah seperti PP (pondok pesantren) menyedihkan... liat saja blogger al-falah, si qori dan teman-temannya, mereka harus izin pulang untuk online, tidak bisa lagi memakai komputer disekolahan, dulu pun mereka ngeblog hanya tiap hari jum'at, dengan jangka waktu yg dikit. sungguh, tidak ada pemikiran modernisasi yang benar..
kesannya apa? kesannya pastilah kolotan, padahal bukan cuma ilmu akhirat yang didalami tapi juga informasi dunia luar dan juga menginformasikan diri ke dunia luar sebagai tuntutan era konseptual saat ini.
mudah-mudahan Lembaga - lembaga pendidikan islam lebih meninjau hal - hal seperti ini, demi modernisasi islam yang memasyarakat.

waaaaaaaaah gak kalah panjang ama postingannya wkwkwk

Unknown

November 24, 2008 at 11:24 PM

saya sangat setuju Kang. Agar kekuasaan Tuhan tdk dibatasi hanya selebar sajadah doang. sementara urusan soial, ekonomi, politik dan birokrasi diserahin pada nafsu memperkaya sendiri....

The Diary

December 2, 2008 at 5:34 AM

pendidikan Islam dari usia dini untuk membentengi pengaruh buruk dari luar...

cores

December 6, 2008 at 12:56 AM

setuju tu... ajarkan yang kecil dari mula.... adalah lebih baik daripada dia kurang ajar bila dah besar... harap2 semua ibu - bapa dan masing2 ada kesedaran dan tanggung jawabnya tersendiri....dunia kita sudah semakin tua...

Unknown

December 15, 2008 at 8:56 AM

sebuah dasar pendidikan saya kira harus menjadi perhatian kita.utamanya nilai luhur keislaman pada keluarga

Dendy

December 23, 2008 at 5:23 AM

Terima kasih sudah diingatkan. saya kadang kurang istiqomah dalam menjalani hidup.

Anonymous

August 23, 2010 at 7:41 PM

Sangat setuju jika porsi pendidikan Islam di tambah untuk sekolah-sekolah, minimal 6 jam per minggu.

Yulianto