Spiga

Ulangan Lagi-Ulangan Lagi

Ulangan Lagi. Ulangan Lagi. Eh oh ada yang ngeluh juga…. Ujian lagi. Ujian lagi. (sekarang bukan disebut Ulangan Harian tapi Ujian Kompetensi Dasar alias UKD) Kenapa sih kok harus ada ujian segala. Memang kalau gak pake ujian gak bisa apa? Truzz ujiannya susah lagi. Sambil menggerutu, tapi tetap aja bawa buku ke mana-mana sambil komat-kamit. (maksudnya ngemut permen karet gitcu…Bukan ngapalin pelajaran) Truzz kenapa harus bawa buku segala? Biar dianggap belajar oleh ortu. Kan gak kena marah Yeee… emang belajar kalo dimarahi aja.

Truzz gimana dong biar gak ngeluh. Truzz …truzz… kanan.. kanan.. kiri.. kiri (emang tukang parkir). Yah emang masih jadi pelajar. Tugas utamanya kan belajar. Belajar apa saja yang baik untuk bekal di hari nanti, yang utama bekal akhirat lho. Memang hidup ini dari buaian hingga ke liang lahat harus belajar. Ini katanya orang barat sono disebut Long Life Education ato kate orang Arab Tarbiyah Madal Hayah (eh betul gak ya).

Ingat gak waktu kamu masih bayi. (Yee udah gede gini manna ingat masih bayi yang suka ngompol itu…ah jadi malu J) Belajar gerak, tengkurap … merangkak kemudian jalan. Nah saat merangkak ini nih kan pastinya pernah terjatuh, terguling, terhantuk dinding, terpeleset lantai, etc, but kita gak ngeluh. Teruuuzzz aja merangkak… merangkak… berjalan tertatih-tatih hingga bisa berjalan tegap seperti kamu sekarang yang gagah-gagah en cantik-cantik. Tapi gak kapok kan? Paling hanya menangis panggil mama… mama…. mama… Waktu terguling, terhantuk, terjatuh, terpeleset itulah ujian yang harus kamu lalui. Hingga kamu bisa tegap berdiri kemudian berlari…

Begitulah ujian. Ujian itu sudah sunatullah. Sudah digariskan kepada semua hambaNya. Lihat tuh Firman Allah SWT yang artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu kembali.” (QS Al Anbiyaa’: 35)

Jelaslah kalo kita itu pasti diuji oleh Allah SWT dengan keburukan dan kebaikan atau kesusahan dan kesenangan yang dicobakan kepada kita. Makanya gak usah ngeluh and kapok. Lakoni aja dengan usaha sebaik-baiknya and tawakal kepada-Nya. Yang jelas ujian juga sesuai dengan batas kemampuan manusia. Benarkan: Allah tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS Al Baqarah: 286)



Manfaat Ujian

But napa sih harus ada ujian segala? Coba deh buka-buka beberapa ayat Qur’an, diantaranya kita bisa tahu beberapa maksud Allah memberikan ujian kepada manusia.

1. Agar mengetahui yang benar dan dusta

Yakin gak kita terhadap ilmu yang kita miliki dan juga kita peroleh dengan benar? Kalo memang udah yakin napa takut ujian? Kalo gak yakin akan bantuan Allah, pasti dah termasuk golongan yang dusta.

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan: “Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta” (QS Al ‘Ankabuut: 2-3)

Neh, kapan lagi kita dianggap bisa, kalo kita tidak pernah dites sesuai ukuran yang ditentukan.

2. Siapa yang bersyukur

Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang yang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: “Orang-orang semacam inikah diantara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?” (Allah berfirman): “Tidakkan Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?” (QS Al An’aam: 53)

3. Siapa yang berjihad dan bersabar

Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar diantara kamu; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.(QS Muhammad: 31)

4. Siapa yang bersabar dan bertakwa

Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak dan menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. (QS Ali Imran: 186)

5. Siapa yang lebih baik amalnya

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya”. (QS Al Mulk: 2)



Sikap orang yang dapat ujian

1. Bila ujian itu datang pada kita, banyak-banyak memuji Allah, memanjatkan do’a serendah-rendah diri kita di hadapan Allah SWT serta bertaubat akan kesalahan-kesalahan yang kita lakukan. “Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Rabbnya lalau menyungkur sujud dan bertaubat” (QS Shaad: 24)

2. Berusaha secara sungguh-sungguh dengan segala daya upaya. (Pastinya ini dengan cara yang benar dan halal lho). Untuk berhasil keluar dari ujian tersebut dengan sebaik-baiknya. “Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (QS Ar Ra’d: 11)

3. Menggantungkan dan mengembalikan seluruh usaha kita kepada Allah SWT. Setelah berusaha dengan sebaik-baiknya tinggal kita serahkan kepada Allah.

“Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun” (yang artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNyalah kami kembali) (QS al Baqarah: 156)

Ini nih, kalo sudah diserahkan hasilnya kepada Allah. Kalo hasilnya tidak memuaskan, tidak menggerutu, ngomel apalagi menyalahkan orang lain atau lebih dari itu. Dan jika dapat nilai bagus, kita kembali bersyukur. Nah, kalau menganggap nilai bagus itu juga merupakan ujian dari Allah, maka kita pun mengucapkan ungkapan serupa. Sehingga mengembalikan ujian dan cobaan itu semua datangnya dari Allah dan kembali kepada Allah SWT. Ya enggak?

4. Jika keberhasilan telah datang dan bantuan Allah itu berpihak padamu, maka sikap bertasbih, memuji Allah dan mohon ampun itu lebih baik bagi kita. “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepada-Nya,. Sesungguhnya Dia adalah penerima taubat”. (QS An Nahsr: 1-3)

5. Dapat nilai bagus pun itu juga ujian dari Allah. Makanya kamu gak boleh gede kepala setelah dapat nilai bagus. “Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: “Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku”. Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS Az Zumar: 49)

Biar ujian kamu berhasil, persiapkan dengan sekuat tenaga dan dengan cara yang dibenarkan. Ada motto yang patut ditiru, anggaplah latihan itu sebagai perang beneran dan anggaplah perang itu sebagaimana latihan. And ujian anggaplah sebagaimana kamu belajar biasa-biasa saja. Tentunya setelah kamu sungguh-sungguh belajar sebelumnya.

Ingat tuh ayat al-Qur’an tadi, “Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (QS Ar Ra’d: 11) Insya Allah kamu berhasil!!!

0 comments: